MAMUJU,MATALENSA.ID- Tim.Konsultan bangunan dirjen vokasi direktorat SMK kementrian pendidikan dan kebudayaan pusat melakukan survei lapangan kepada sejumlah sekolah menengah kejuruan ( SMK) yang rusak akibat gempa,Kamis, (11/2)
Survei tersebut bertujuan sebagai penunjang dari data dinas pendidikan provinsi Sulbar untuk menentukan langkah kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah pusat .
Hal tersebut di sampaikan oleh Doni fatta selaku konsultan bangunan direktorat SMK kementrian pendidikan dan kebudayaan pusat.
Menurut Doni Fatta bahwa tingkat kerusakan sekolah menengah kejuruan(SMK) di sulbar pasca gempa berfariasi namun rata-rata mengalami kerusakan cukup berat.
” ada 15 sekolah menengah kejuruan yang akan kami survei langsung yang berada di kabupaten Mamuju dan kabupaten Majene” kata Doni
Sementara itu kepala SMK negeri 1 tapalang barat Drs Sjahrir Tamsi.M.pd mengharapkan semoga apa yang dilakukan kementrian pendidikan cepat direalisasikan sesuai tingkat kerusakan.
” Untuk sekolah kami memang beberapa gedung mengalami kerusakan yang berat sehingga tidak layak di pakai,” kata.Sjahrir
Namun pada intinya kita harapkan gedung rusak itu dapat segera di perbaikan agar bisa fungsikan kembali
Untuk sementara ini kami hanya bernaung di tenda yang kami telah siapkan sambil menunggu seperti apa tindakan selanjutnya agar gedung rusak itu bisa berdiri kembali.
Hal tersebut Senada yang di sampaikan kepala SMK negeri 1 tappalang Drs.Hidayat, Ia mengatakan bahwa gedung yang baru saja selesai di kerjakan 2020 telah ambruk akibat dampak gempa yang mengguncangkan Mamuju beberapa.waktu lalu.
” Kita harapkan agar setelah di survei dapat bangunkan kembali agar tidak berlarut di bawa tenda darurat ini,”‘ kata Hidayat
Ia menambahkan mengakui semua mobiler serta kelengkapan laboratorium telah rusak akibat runtuhan bangunan.(mus/dyf)