POLMAN, MATALENSA.ID — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) baru-baru ini menggelar Festival Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional yang bertujuan untuk melestarikan budaya para leluhur. Festival ini mengangkat tema “Lestari Budaya Gembira Bersama” dan dilaksanakan di Boyang Kayyang Buttu Ciping Tinambung, Polewali Mandar, 27 Oktober 2024.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Barat dan dihadiri oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 18.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulbar, Mithhar, menekankan pentingnya menjaga warisan budaya agar tidak punah dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Festival ini menampilkan berbagai pertunjukan, termasuk olahraga tradisonal dari delapan group Pencak Silat yang dikenal dengan sebutan Paqmaccaq. Selain itu, terdapat pula lomba permainan tradisional seperti Marrija, Maqjekka, dan Bakiak yang melibatkan siswa-siswi SMA/SMK/Sederajat.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menanamkan rasa cinta terhadap budaya lokal di kalangan generasi muda.
Ika Lisrayani, Kepala UPTD Taman Budaya dan Museum Sulbar, menyatakan bahwa permainan rakyat dan olahraga tradisional merupakan nilai budaya yang juga merupakan aset bangsa yang perlu dilestarikan.
“Saya berharap melalui kegiatan ini, pengetahuan generasi muda tentang permainan rakyat dan olahraga tradisional dapat meningkat, sehingga mereka termotivasi untuk tetap berkarya dan melestarikan budaya daerah,”ujarnya.
Festival permainan rakyat dan olahraga tradisional ini menjadi dalah satu langkah penting dalam mangajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih mengenal dan mencintai warisan budaya mereka.
Dengan demikian, harapan untuk melestarikan tradisi dan identitas budaya Sulawesi Barat dapat terwujud. (Adv)