MAMUJU,MATALENSA.ID–-Terkait dengan penggunan stempel Sekretariat kabinet RI,Sekretaris Daerah kabupaten Mamuju, H. Suaib mengakui,bahwa insiden undangan pemerintah kabupaten Mamuju,merupakan keteledoran bawahannya.
Terkait Hal tersebut Sekda Mamuju H. Suaib,saat ditemui di kantor bupati Jumat 18/05/2018,menyatakan bahwa kejadian tersebut itu murni dari bawahan yang telah melakukan stempel pada undang berbuka puasa.Dan kami sudah laporkan kebagian kesra ,bahwa ada kejadian seperti tu,dan hari itu juga kesra telah memerikasa dan betul dengan adanya stempel itu.
Suaib menjelaskan bahwa,masalahnya pada waktu itu,saya saat tanya yang bersangkutan,bersama dengan Kabag Kesra,kenapa bisa kejadian seperti ini,ternya penjelasan yang besangkutan ,bahwa pada waktu itu pernah mengantar pak bupati ke Jakarta masuk di sekretariat Kabinet,dan ia membawa SPJ nya ada empat lembar,untuk di stempel dan ternyata sampai di Mamuju dia cek hanya ada 3 lembar dia stempel,Menurutnya dari Kata Suaib dari pada ia kembali krjakarta ,yang bersangkutan tersebut membuat stempel satu biji untuk stempel SPJ tersebut.Paparanya Sekda
Lanjut” Harusnya itu saat sudah membuat dan stempel berkas itu,dia sudah membuangnya ,namun dia masih simpan di laci,dan kebetulan yang bersangkutan berangkat ke Masakassr,ada telpon tolong di stempelkan ini surat,dan ia pun merintahnya pada tenaga kotrak untuk stempelkan surat itu,dan ternya stempel tersbut dari sekretaraian kabinet RI.” Tambanhya
Masi dia,Surat tersebut belum ada yang keluar,entah kenapa tiba-tiba bisa viral,dan setelah kabag kesra melaporkan ke saya dengan secara tertulis,dan lalu saya pelajari,ternyata salah besar dan betul stempel tersebut dari Sekretariat Kabinet RI.Dan salau langsung disposis surat ke Badan Kepegawain Kabupaten Mamuju,agar segerah menonjobkan Jabatanya yang bersangkutan yang berinisial RZ,dan bersangkutan merupakan kepala seksi bagaian kesra dan sekarang telah di nonjobkan.Ungkapanya
“Tidak ada toleransi,karna itu adalah kesalahan yang sangat patal,harusnya stempel ini dia sudah buang,dan apa pun itu akan tetap salah “tegasnya
Sementara itu Bupati Mamuju Habsi Wahid, saat di temui di tempat yang sama menjelaskan,ini yang harus perlu memang staf ini harus berhati -hati dalam haltersebut,makanya begitu saya dapat laporang dari sekda bahwa ada seperti ini,lalu saya minta agar dia diturunkan dari jabantanya.
“Ini persoalan secara administrasi ,tidak benar sebagai kabig kenapa ada stempel sekretariat kabinet RI ada di lacinya,makanya tidak tanggung -tangung juja saksinya langsung ninjob dari jabatanya.” Ungkapanya
Ia pun menyampaikan bahwa stempel bupati itu,tidak boleh berada di setiap OPD ,stempel bupati itu hanya bisa di ruang bupati sendiri dan ruang bagian umum, itu hanya dua tempat saja, dan tidak boleh ada dimana- mana.Jelasnya
(*)