MAMUJU, MATALENSA.ID — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Mamuju meluncurkan aplikasi perpustakaan digital bernama “Dispusip Kab. Mamuju.”
Koleksinya cukup banyak, sekitar tiga ribu. Masyarakat boleh meminjam buku elektronik itu kapan pun tanpa ribet. Aplikasinya tak berbiaya alias gratis.
Cukup download di playstore. Lalu login menggunakan akun sementara. Username dan password-nya memakai kata test1. Setelah masuk, tinggal memilih bacaan yang diinginkan.
Aplikasi itu menyediakan beragam kategori. Mulai dari kesehatan, pendidikan, olahraga, desain, hukum, bisnis, kuliner, serta kategori lainnya.
Dispusip Mamuju menjamin koleksi bukunya ramah anak dan bebas konten pornografi. Sangat sesuai untuk segala usia. Semua buku pun terbitan terbaru.
Mekanisme peminjaman cukup sederhana. Masyarakat hanya perlu mengklik ikon pinjam. Buku pun masuk dalam daftar bacaan. Jika tak tersedia, berarti buku itu telah dipinjam. Setelah sepekan, buku tersebut otomatis dikembalikan.
Kepala Dispusip Mamuju, Fauzan Basir menjelaskan, dunia saat ini terus bergerak maju. Semuanya sudah berbasis elektronik. Termasuk sistem pemerintahan yang sudah mengimplementasikan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Ditambah lagi, masyarakat saat ini cenderung menggunakan gadget. Bermain gim, sosial media, hingga berbelanja pun berbasis elektronik.
“Kita tidak boleh membelakangi realitas itu bahwa untuk relevan di dunia digital, pilihannya yah, perpustakaan digital. Di samping itu, kami juga tetap bergerak dengan buku-buku cetak. Kami ada mobil layanan perpustakaan, gerobak baca, dan layanan rutin ke sekolah-sekolah,” ujar Fauzan, Jumat 5 Januari 2024.
Dia mengakui, penyediaan aplikasi itu tidak lepas dari kebijakan Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi. Menurut Fauzan, melalui tagline “Membaca Itu Keren, Bupati Mamuju berupaya untuk memastikan seluruh masyarakat tersentuh bacaan.
Tak sekadar bacaan biasa, tetapi harus menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Termasuk cara membacanya yang perlu memudahkan masyarakat. Lagi-lagi bermuara pada platform digital.
“Sehingga Dispusip Mamuju mengambil inisiatif untuk bekerja sama dengan pengembang buku digital,” ungkapnya.
Ke depan, kebijakan pengunaan aplikasi itu akan berubah. Semua masyarakat akan memiliki username dan password-nya masing-masing. Syaratnya, mereka harus terdaftar sebagai anggota perpustakaan. Namun tak perlu khawatir, sebab pendaftarannya tetap gratis.
“Saat ini masih akun bebas akses. Tapi tahun depan setiap orang akan punya username dan password sendiri. Jadi mereka harus datang dulu ke perpustakaan untuk aktivasi. Kami latih dulu adminnya,” beber Fauzan.
Untuk menyosialisasikan aplikasi itu, Dispusip Mamuju berencana akan melakukan safari keliling. Sasarannya beragam, mulai dari sekolah hingga perguruan tinggi.
“Rencananya awal tahun depan kita lakukan,” imbuhnya.
Mengenai konten lokal, Dispusip Mamuju tak menutup mata. Fauzan sudah meminta kepada pengembang aplikasi untuk menyediakan halaman khusus untuk karya anak daerah.
“Ada halaman khusus untuk menulis jurnal-jurnal dan karya-karya lokal. Yang mana, kemudian bisa kami PDF- kan untuk dimasukkan ke dalam aplikasi itu,” pungkas Fauzan. (Adv)