PALU,MATALENSA.ID–Selain melakukan Trauma healing untuk anak-anak korban gempa tsunami dan likuifaksi di Sulteng, Anggota TNI dari satgas PB Divif 3 Kostrad juga ikut mengajar di TPA di Camp pengungsian kel. Kayumalue Kec. Palu utara.
Tiga Minggu pasca bencana, Anak-anak di Kelurahan Kayumalue tidak mendapatkan pembelajaran ilmu agama karena TPA mereka rusak akibat gempa bumi dan tsunami yang melanda Kota Palu, Sigi dan Donggalang akhir September lalu.
Melihat kondisi tersebut Dansatgas PRC PB Divif 3 Kostrad Kolonel INF Josep Tanada Sidabutar instruksikan Para Komandan sektor untuk perintahkan anggotanya yang mempunyai kemampuan mengajar di TPA untuk mengajar anak-anak di lokasi pengungsian.
Melalui siaran Persnya, Sabtu (20/10) Danyon Arhanud 6/SBC Kostrad Letkol Arh Agung Rakhman Wahyudi mengatakan bahwa setelah mendapatkan perintah tersebut Ia tugaskan anggotanya yang mempunyai kemampuan mengajar mengaji untuk segera mengajar di Pengunsian.
Lebih lanjut dikatakan Letkol Arh Agung Rakhman bahwa Hari pertama dibukanya TPA, 2 orang anggota TNI dibantu ibu-ibu majelis ta’lim Kelurahan Kayumalue Mulai mengajar mengaji 52 orang anak-anak yang tinggal di camp pengungsian dan sekitarnya.
“Alhamdulillah sore hari ini TPA di camp pengungsian Kel. Kayumalue sudah di buka, Anak-anak bisa mengaji bersama-sama dan menimba ilmu di TPA yang dibuat oleh Batalyon Arhanud 16/SBC”, ujar Letkol Arh Agung Rakhman Wahyudi.
Selain itu, Hj. Fitman anggota majelis Ta’lim Kelurahan Kayumalue yang ikut mengajar mengungkapkan bahwa Kegiatan ini sangat bagus sekali, Anak-anak bisa berkumpul disini mengaji dan belajar bersama-sama.
“Pasca kejadian tsunami sampai dengan sekarang anak-anak sama sekali tidak ada belajar mengaji karena blum ada tempat yang disiapkan,” ungkap Ustadzah Majlis Ta’lim Kayumalue.
Ia menyambut baik kegiatan yang dilakukan anggota TNI tersebut Karena kegiatan ini bisa juga untuk menghilangkan trauma anak-anak.
(Zik/dyf)
