Persatuan Mahasiswa Hukum Indonesia Geruduk Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar.

Populer

MAMUJU,MATALENSA.ID- Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam persatuan Mahasiswa Hukum indonesia( Permahi) geruduk Dinas Kesehatan Provinsi Sukawesi Barat (Sulbar), Rabu, (18/11)

Puluhan Mahasiswa tersebut memintah Kepala Dinas kesehatan Provinsi Sulbar dr.Alief Satria dan Direktur Rumah Sakit Regional Sulbar dr.Indahwati Nursyamsi menjelaskan terkait hasil pemeriksaan terhadap pasien yang dinyatakan positif Covid-19 beberapa hari yang lalu dan akhirnya pasien itu meninggal dunia.

Dalam orasinya mereka menyampaikan bahwa pihak RSU regional tidak dapat memperlihatkan bukti hasil pemeriksaan terhadap salah satu pasien yang meninggal dunia pada dua hari yang lalu.

“Kami menduga Covid-19 menjadi ladang bisnis oleh oknum tertentu, seharusnya pasien yang dinyatakan positif harus perlihatkan bukti hasil Labnya kepada keluarganya. “Terangnya

Lanjut “Baru 2 jam di periksa masa langsung ada hasil lab bahwa pasien positif Covid-19, saat di minta bukti laboratorium pihak Rumah sakit tidak memperlihatkan” ,ujar massa aksi itu.

Menanggapi hal tersebut Direktur Rumah Sakit Umum provinsi Sulbar dr.Indahwati mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium memang pasitif Covid-19. Pada tanggal 16/11/2020.

Data ini tercatat di Rekam Medik pasien, tidak boleh dikeluarkan sembarangan karena merupakan privacy pasien.

“Sekarang datanya ada bersama dengan dokumen lain pasien di dalam Rekam Medik pasien, Hanya saja adek-adek mahasiswa menganggap ini hasil rekayasa, padahal dokter spesialis Patologi Klinik yang telah mengeluarkan hasil tersebut memiliki kompetensi spesialis laboratorium dan sudah disumpah dokternya untuk menjalankan pekerjaannya dengan profesional tetapi adek-adek mahasiswa tidak mempercayai hal in.i” Tuturnya

Lanjutnya kata dr.Indahwati,” Kami sudah jelaskan tadi kepada mahasiswa namun lagi-lagi mereka menilai bahwa data yang kami perlihatkan hari ini adalah hanya di buat-buat atau di rekayasa.”Uangkap dr.Indahwati

Masi dr.Indahwati “Padahal di dalam prinsip penanganan pasien di Rumah sakit kami sangat jauh dari praktek kecurangan sebagaimana yang di tudingkan oleh adek-adek mahsiswa.Para dokter dan perawat kami telah berjuang dan memberikan pelayanan yang terbaik kapada pasien.” Tutupnya

Konfirmasi Terpisah dr.Dewi spesialis paru yang menangani dan merawat pasien Covid-19 menanyakan siapa yang minta data tersebut ke pihak Rumah sakit.

Karena menurut dr.Dewi bahwa dirinya merasa tidak pernah di mintai data hasil laboraotorium oleh kelurga pasien Covid-19 tsb. seperti yang di sampaikan oleh para mahasiswa.

“Tidak pernah ada yang minta ke saya mengenai data hasil laboratorium maka saya diam saja, apa yang saya mau katakan kalau tidak ada yang bertanya kesaya.” kata dr Dewi

Terkait orasi mahasiswa Meminta Kepala Dinas kesehatan Provinsi sulbar segera copot Direktur Rumah sakit regional jabatannya

Menanggapi hal itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar dr.Alief Satria menilai hal itu terlalu berlebihan dan mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai wewenang mengenai hal itu, kami hanya sebatas evaluasi saja.

“Saya tidak mempunyai wewenang mengenai hal itu, kami hanya melakukan evaluasi sebatas itu.” Ungkapnya (Mus/**)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terbaru