MAMUJU, MATALENSA.ID –– Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, temui petani tambak Perikanan di Desa Pokkan, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.
Kunjugan ini merupakan titik ketiga yang dikunjungi Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharudddin, Sabtu (14/9/24)
Diketahui, tambak seluas 5 ha merupakan milik bapak Hardu itu cukup berpeluang untuk dikembangkan. Hanya saja kondisinya saat ini kekurangan ikan.
Untuk itu, Bahtiar, berkunjung untuk berdiskusi dan memperkenalkan berbagai skema program untuk pengembangan perikanan.
“Saya konsen betul bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena uang kita terbatas waktu kita terbatas, uang kcil ini kita fokuskan sajahal hal hal yang menyentuh langsung masyarakat paling bawah, yaitu yang sebagian masyarkat sulbar 90 persn itu hidupnya di tiga sektor itu; bertani, berkebun, betenak, dan usaha bidang perikanan. Ini sektor yang mudah kita sentuh dengan modal tidak terlalu besar tetapi kita pastikan produsk bisa kita tigkatkan,” kata Bahtiar.
Bahtiar mengatakan, aktivitasnya di Sulbar memang lebih banyak terjun ke lapangan melihat langsung kondisi usaha masarakat di empat sektor tersebut.
Bahtiar juga berdisuksi langsung dengan petani-nelayan saat berada di lapangan, tujuannya agar apa yang disiapkan pemerintah itu merupakan aspirasi dari masyarakat.
Misalnya pada kunjungan di tiga titik, pertama melihat kondisi UPTD peternakan dinas DTPHP Sulbar.
Kedua ke Kelompok Tani di Desa Salubarana Kecamatan Sampaga. Bahtiar menjelaskan, baik pemerintah maupun masyarakat harus bersama sama kita persiapkan untuk membangun ekosistem bisnis peranian, peternakan dan perikanan.
Titik ketiga di tempat usaha perikanan milik pak Hardu. Di tiga titik ini Pj Bahtiar mengedukasi berbagai skema program yang bertujuan meningkatkan produksi masyarakat.
“Dengan banyak turun kelapangan sepeti ini saya akan mengerti langsung keadaan lapangannya. Jadi kalau ada yang berpendapat berbeda nanti kita tinggal tanya kamu mengatas namakan masyarakat siapa , ini petaninya langsung udah ngomong-nelayannya ngomong. Jadi kalau ada pendapat yang berbeda, kita tanya aja langsung. Kamu mewakili masyarakat siapa, karena masyarakat yang saya temui langsung itu aspirasinya. Aspirasinya dibantu pemda dengan berbagai skema program,” tukasnya. (*)