MAMUJU, MATALENSA.ID –Beginilah nasib Riski Alif, Balita berumur dua tahun anak dari Darling warga desa Pati’di Kecamatn Simboro,Kab Mamuju.
Ia terpaksa dirujuk ke RSUD Mamuju setelah kondiai badannya mengurus dan pertumbuhannya terhambat.
Sementara itu,Orangtunya mengira klo sang anak mengalami gizi buruk sebab kondisi badannya yang tidak normal seperti anak pada usianya, namun ternyata ia adalah korban dari pihak yang tak bertanggung jawab menyebarkan obat palsu.
Hal tersebut diketahui Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan,Dra Netty Nurmuliawaty, Apt, M.kes saat datang langsung berkunjung menjenguk anak tersebut. Jumat, 12 Januari kemari.
Betapa kagetnya Netty saat melihat obat yang dikomsumsi Alif Riski nomor registrasinya tidak ada didalam daftar obat yang terdata di BPOM. Terlebih lagi kemasan obat tersebut meniru kemasan obat yang sah beredar
“Ini obat palsu tanpa nama, nomor TR atau registrasinya juga mendompleng nomor registrasi obat yang sudah ada, ini sangat berbahaya loh karna kita tidak tahu apa kandungan didalam obat ini,” ungkap Kepala BPOM, Netty Sulistiawati.
Netty pun mempertanyakan darimana keluarga Riski Alif mendapat obat tersebut, dan menganjurkan agar keluarga berhati-hati dalam mengkomsumsi obat-obatan terlebih untuk diberikan kepada anak dibawah lima tahun.
“Sekarang pak sudah ada aplikasi checkBPOM, apabila ada seperti ini bisa langsung di check, kasian anak ini diberi obat yang kita tidak tahu kandungan apa didalamnya, terlebih karna obat ini bodong (Palsu,red),” tambah Netty.
Sementara itu, kakek Riski Alif Damri selaku orang tua yang memberi obat tersebut mengaku bahwa mendapatkan barang itu dari penjual obat keliling yang datang kerumahnya beberapa waktu lalu.
Ia membeli obat tersebut lantaran dijanji bahwa cucunya yang sudah berumur 1 tahun lebih namun belum dapat merangkak bisa segera merangkak sekaligus juga merangsang pertumbuhan anak.
“Saya beli dari pedagang obat keliling di pati’di dengan harga Rp1.200.000 , itu karna yang punya obat bilang klo obat tersebut bagus untuk pertumbuhan anak seusia ini pak ,” ungkapnya.
Kini Riski Alif masih terbaring lemah di ruang perawatan Cempaka kamar 4 RSUD Mamuju menunggu pertolongan dan bantuan semua pihak. Terlebih lagi keluarganya juga tak memiliki anggaran yang banyak untuk perawatan dirinya.Jelasnya (Ikl)
Publish:Sudyrman