spot_img
Thursday, October 3, 2024

PMII Minta Gubernur Segerah Carikan Penganti 17 Dokter Spesialis RSUD Yang Mundur

spot_img

MAMUJU,MATALENSA.ID- Puluhan Mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII ) Cabang Mamuju, kembali menggelar demosterasi di Kantor Gubernur Sulbar. Rabu (3 Januari 2018)

Ini tuntutan masa aksi, mempertayakan ucapan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, yang mengatakan bahwa dalam waktu satu hari, ia dapat menyelsaikan masalah atau polemik kasus pengunduran diri  17 Dokter Spesialis Rumah Sakit Ragional Sulbar.

Namun realita yang terjadi saat ini, 17 Dokter Spesialis tersebut tidak mampu di selsailan oleh Gubernur Sulbar sesusai dengan ucapannya.

Menurutnya bahwa 17 Dokter Spesialis RSUD Ragional Sulbar telah resmi mengundurkan diri berkerja, sehingga sontak  Mahasiswa yang tergabung dalam PMII Cabang Mamuju,kembali lagi turun kejalan untuk menuntut Gubernur Sulbar untuk segera menyelsaikan polemik yang terjadi di RSUD Ragional Sulbar,yang di nilai sangat merugikan Masyarakat Sulbar pada khususnya.

Sementara itu Imran yang merupakan Kordinator Lapangan aksi ( Korlap ), mengatakan,  kami kembali lagi menggelar aksi di karnakan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar,tidak mereliasasikan ucapannya yang ia tuangkan pada aksi Bulan November 2017,saat itu Gubernur mengatakan dalam waktu satu hari dirinya mampu menyeselsaikan polemik 17 Dokter spesialis RSUD Ragional Sulbar.

” Kami hadir di Gedung mewah ini, tak lain untuk menuntut janji Gubernur Sulbar yang mengatakan dalam waktu satu hari dia mampu menyeselsaiakan kasus 17 Dokter yang ingin mengundurkan diri. Tapi yang terjadi sekarang ini, 17 Dokter tersebut resmi mengundurkan diri bekerja di RSUD Sulbar.” Ungkapnya

Masih dia,Imran menilai bahwa mundurnya 17 Dokter spesialis itu,merupakan gambaran ketidak mampuanya Gubernur Sulbar dalam hal ini ,Ali Baal Masdar memimpin Sulbar menjadi lebih baik lagi.

Semtara itu juga Ketua PMII Cabang Mamuju, Wahis Alkorni juga mengatakan,bahwa kedatangan masa aksi tersebut untuk bertemu Gubernur Sulbar yang merupakan pucuk pimpinaan Pemerintah Sulbar, untuk menuntut janji yang di katakannya.

” Biar satupun pimpinan di Kantor ini tidak ada hadir di Kantor yang megah ini,lebih baik Kantor ini yang kosong dari pada RSUD Ragional Sulbar yang kosong,karena apa bila Rakyat menjerit kalau bukan RSUD Ragional yang mereka harapkan.” Sambung Wahis

Ia juga menambahkan,10 persen anggaran yang di gelontorkan oleh Pemerintah untuk kesehatan,dari APBD Sulbar namun hari ini,Sulbar mengalami krisis Dokter. Dirinya juga berharap Gubernur Sulbar tidak bisa di permainkan oleh Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ),melihat 17 Dokter yang telah menyatakan mundur,sebelumnya telah melakukan pertemuan untuk penyelsaian polemik yang terjadi di RSUD Ragional Sulbar.

” Karena itu jangan sampai surat perjanjian antara 17 Dokter dengan Gubernur Sulbar mengingkari perjanjian tersebut. Yang kemudian 17 Dokter ini mengundurkan diri,apakah surat perjanjian tersebut di tanda tangani oleh sepihak ? dalam hal ini Gubernur Sulbar yang di wakili oleh Direktur RSUD Ragional Sulbar,yang salah menyalagunakan keputusan sehingga memutuskan kontrak dengan ke-17 Dokter.” Tambahnya

Lanjut Wahis Alkorni menambahkan,dirinya berharap dengan hadirnya Polda Sul
bar kiranya dapat menyelsaikan kasus-kasus yang terjadi di Sulbar.

” Jangan sampai kasus ini,tidak dapat di selsaikan.Kami meminta kepada Polda Sulbar untuk bekerja sama dengan BPKP untuk menyelsaikan kasus ini, dan juga kami meminta kepada Gubernur Sulbar untuk tidak bermain mata,dengan ke-17 Dokter ini dan IDI yang ada di Daerah ini. Pada 11 Desember yang lalu, bahwa IDI telah menemui kami tidak ada satupun kesalahan dan sangsi yang di lakukan oleh 17 Dokter ,yang kemudian hari ini melanggar kode etik”. Tutupnya

Baca juga  ABM Gagal Memimpin Sulbar,Ini Kata Massa Aksi

( K/Dyf)
Publis:Sudyrman

spot_img

Baca juga

- Advertisement -spot_img
Latest Articles
spot_img