Neti: Mengaku Kesulitan Hadapi Penjual Obat Keliling

Populer

MAMUJU,MATALENSA.ID-Kepala Badan Pengawasan Obatan dan Makanan (BPOM) Mamuju, Neti Nurmuliawati mengaku masih kesulitan untuk mengawasi peredaran obat yang dijual dengan cara dari rumah ke rumah.

“ Saya sulit, kerena kita mau telusuri ke mana, dia pun tidak ada cantungkan dimana produksinya dan alamatnya pun tidak terterah dalam kemasang tersebut” kata Neti kepada Matalensa.id saat mengunjungi rumah Muh Riski Alif di Desa Patidi, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar) Rabu (23/5/2018).Pagi tadi bersama dengan Stafnya

Diketahui bahwa Muh Riski Alif tersebut merupakan akan bungsu dari pasangan Sumai Anto dan Darling yang berumur dua tahu satu bulan,dan ia juga penderita gizi buruk yang diduga meninggal setelah mengkonsumsi obat yang dibeli Neneknya seharga Rp 1.200.000 dari penjual yang ia tidak kenal saat datang ke rumahnya untuk menawarkan.

Baca Juga    http://matalensa.id/2018/05/23/bpom-mamujukunjungi-korban-dugaan-obat-herbal-palsu/

Neti pun mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan tidak meladeni penjual obat yang tidak jelas.

“Masyarakat harus berahati-hati. Karena mereka ini yang penjual pintar bicara untuk mempengaruhi masyarakat,” ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa kematian Riski Alif juga belum bisa dipastikan apakah disebabkan obat Herbal tersebut.

“100 persen belum bisa kita pastikan, karena obat yang diminumnya sudah habis. Seandainya ada kita bisa cek di laboratorium,” tutupnya Neti di hadapan keluraga Riski Alif
(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terbaru