MAMUJU,MATALENSA.ID–Pelantikan Pengurus Ikatan Wartawan Online (IWO) Provinsi Sulawesi barat (Sulbar) dengan Masa Bakti 2017-2022.tema: ” Membangun Peradaban Tanpa Hoax”. yang diselenggarakan di Hotel Maleo Rabu 24 Januari 2018 Kemarin
Dalam sambutanya,Ketua DPW IWO Sulbar Muh Basri memaparkan bahwa,kehadiran IWO merupakan salah satu bentuk pemersatu bangsa,wadah ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat,dimana sekarangan ini adalah dunia teknologi.semoga melalui IWO ini agar dapat memberikan pemahaman,dan pembelajaran,serta sajian informasi berita yang fakta dan akurat,dimana Media juga,merupakan salah satu pilar Nagara,dan melawan Hoax.Paparan Basri
“Saya yakin bahwa Masyarakat yang menerima berita, dapat mencerdaskan dan dapat membedakan berita Pakta dan Hoax.” Ungkapnya saat sambutan
Sementara itu,Ketua DPP IWO Jodhy Yodono yang juga merupakan Redaktur Senior Kompas.com,menyatakan semoga keberadaan iwo ini,wartawan di Sulbar bisa menjadi ruang persaudaraan,saling memberi semangat,saling menguatkan,dan saling mengingatkan,dalam menjaga kodek etik jurnalis serta memberikan sajian informasi yang fakta,akurat,dan terpercaya.Ungkap Ketua DPP Iwo Pusat
“Saya kemarin terpilih menjadi Ketua Umum IWO pada tanggal 9 September 2017, lewat musyawarah bersama (Mubes) .”Ucapnya.
Masih dia ” Tanggung jawabnya seorang ketua itu sanhgat besar,apalagi mengurus ribuan teman-teman wartawan Online se-Indonesia. Wartawan satu orang saja susah di urusin,apalagi ribuan,” sambungnya
Lebih lanjut di katakan, bahwa wartwan di Indonesia sudah mencapai ribuan,begitupun dengan hadirnya Media Online yang begitu luar biasa perkembangannya begitu pesat. Dunia Online adalah dunia panggilan sejarah,panggilan beradaban,di karenakan Media-media yang terdahulu adalah prodak yang masuk massa sanset prodak.
“Sanset prodak ini adalah,prodak yang mau tenggelam,ini adalah keniscayaan zaman semua bebas,semua berlari,sepertinya semua itu untuk kemuliaan hidup kita,kadang dalam pemilihan pengejaran hidup kita itu banyak gangguannya. Nah gangguan yang di maksud saling menjatuhkan,sebagian juga iseng sehingga muncul yang di bilang Hoax.” Terangnya
Jodhy Yodono menambahkan, Hoax ini persi dirinya telah berlangsung lama,bahwa dunia jurnalistik,atau dunia perss,sudah mulai meninggalkan masyarakatnya,pada tahun delapan puluhan masyarakat sudah mulai muak dengan dunia pers. Hal tersebut di sebabkan oleh,berita yang samar,berita titipan.
“Karena berita palsafat,kemudian beritanya berita titipan,titipan dari politikus,dari dunia usaha,dan dunia agama. Dari inilah muncul gelombang besar,di masyarakat memunculkan apa yang disebut dengan sisisten jurnalismen. Untuk menjadi wartawan itu butuh sekolah,karena itu di Jakarta ada sekolah tinggi bublistik,karena jadi wartawan itu banyak syaratnya.” Tutupnya ( ** )
Publish: Sudyrman