spot_img
Wednesday, September 17, 2025

Ekspor Sulbar Januari–Juli 2025 Tembus US$ 357,81 Juta

spot_img

MAMUJU, MATALENSA.ID — Kinerja ekspor Provinsi Sulawesi Barat tercatat senilai US$ 56,17 juta pada Juli
2025, sementara pada bulan yang sama tidak tercatat adanya kegiatan impor. Secara kumulatif, nilai ekspor sepanjang Januari–Juli 2025 menembus US$ 357,81 juta, meningkat 36,00 persen
dibanding periode yang sama tahun 2024 yang tercatat sebesar US$ 263,10 juta.

Pertumbuhan ekspor ini terutama ditopang oleh sektor industri pengolahan yang naik signifikan sebesar 38,66 persen, dari US$ 249,65 juta pada Januari–Juli 2024 menjadi US$ 346,17 juta pada periode yang sama tahun 2025.

Namun, laju ekspor sedikit tertahan akibat penurunan ekspor sektor pertanian sebesar 13,45 persen.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) M.La’bi menyampaikan, selama tujuh bulan pertama tahun 2025, struktur ekspor Sulawesi Barat masih didominasi oleh
komoditas lemak dan minyak hewani/nabati yang mencapai US$ 327,42 juta atau menyumbang lebih dari 91 persen terhadap total ekspor.

Diikuti oleh berbagai produk kimia senilai US$ 15,47 juta, bahan nabati untuk anyam-anyaman sebesar US$ 9,86 juta, ampas atau sisa industri makanan sebesar US$ 2,91 juta, serta kakao senilai US$ 1,76 juta.

“Hampir semua komoditas utama tersebut mencatat pertumbuhan positif dibandingkan tahun sebelumnya, kecuali kakao yang mengalami penurunan cukup tajam,”ujarnya, Senin (1/9/25).

Dari sisi negara tujuan, China masih menjadi mitra dagang terbesar dengan nilai ekspor US$ 211,92 juta atau 59,23 persen dari total ekspor Sulawesi Barat pada Januari–Juli 2025.

Posisi berikutnya ditempati Korea Selatan dengan kontribusi 16,16 persen, kemudian Filipina sebesar 8,65 persen, India 4,51 persen, dan Bangladesh 4,37 persen.

Beberapa negara lain seperti Pakistan, Jepang, Malaysia, dan Thailand juga tercatat sebagai pasar ekspor meski dengan
kontribusi lebih kecil.

Sementara itu, jalur distribusi ekspor Sulawesi Barat sebagian besar masih mengandalkan pelabuhan di luar provinsi. Sebanyak 95,43 persen ekspor dimuat melalui Pelabuhan Pantoloan dengan nilai US$ 341,45 juta.

“Ekspor yang benar-benar diberangkatkan dari wilayah Sulawesi
Barat melalui Pelabuhan Mamuju tercatat sebesar US$ 11,68 juta atau 3,26 persen, sedangkan sisanya melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Makassar, dan Pelabuhan Tanjung Perak,”paparnya.

Diketahui, sepanjang Januari–Juli 2025, tidak terdapat kegiatan impor di Sulawesi Barat. Data perdagangan luar negeri ini bersumber dari dokumen kepabeanan yang disahkan Kantor Bea dan Cukai, dengan klasifikasi komoditas berdasarkan Harmonized System (HS) dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI). (*)

spot_img

Baca juga

- Advertisement -
Terpopiler