MAMUJU,MATALENSA.ID–Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Sulawesi Barat, menggelar dialog pembauran kebangsaan dengan tema konsolidasi peran pemuda lintas etnis guna memperkokoh NKRI, dibuka oleh ketua FPK Sulbar, Nanang Wahidin dan dihadiri oleh 50 peserta dari kalangan pemuda lintas etnis dari Mandar, Mamuju, Bugis, Aralle,Mamasa, Toraja, dan etnis Bali.Kegiatan dialog dilaksanakan di hotel Mamuju Beach, Minggu (24/11)
Ketua FPK Sulbar, Nanang Wahidin mengungkapkan bahwa, kekokohan NKRI dan Sulbar pada khususnya itu dibangun dari kesolidan pemudanya dimasing-masing etnis sebab dari berawal kesatuan bangsa dan wilayah akan tercipta.
“Kalau pemuda melakukan peran aktif dalam menjaga keutuhan NKRI, maka saya tetap optimis pemerintah mulai dari pusat hingga kedaerah tidak akan kesulitan menciptakan situasi yang kondusif,” ungkap Nanang.
Nanang pun berharap,selaku Ketua FPK Sulbar agar Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat tetap mensupport kegiatan positif yang dilakukan oleh pemuda dan semua element organisasi masyarakat, yang seyogyanya akan menjadi pilar-pilar kuat mitra pemerintah untuk menyongsong masa depan daerah yang lebih baik.
Ditempat sama Arman Ayatollah salah satu tokoh pemuda dari etnis Mandar mengatakan, bahwa kalau pemuda merupakan cikal bakal negara ini kokoh seperti yang telah terjadi sejak 1908 gerakan Budi Utomo, kemudian 1928 Sumpah Pemuda dan seterusnya yang menjadi garda terdepan semangat kemerdekaan itu digelorakan.
“Kalau semangat pemuda masih ada didalam kandung badan, maka tidak akan ada potensi konflik yang terjadi. Intinya pemerintah dan pemuda harus jalan beriringan,” ucap Arman. (rls/dyf)
