MATALENSA.ID – Musisi Dewa Budjana diketahui tengah mempersiapkan album solo terbaru di awal tahun 2018 ini. Bertajuk Mahandini yang berarti Kendaraan Agung atau Besar, album ke-10 Budjana itu melibatkan sejumlah musisi besar. Di antaranya, Jhon Frusciante, Mohini Dey, Jordan Rudess, Marco Minemman dan banyak lagi.
Untuk ke sekian kalinya, gitaris band Gigi itu bertolak ke Amerika demi bekerja sama dengan musisi jazz di sana dalam album Mahandini tersebut. Diketahui sebelumnya, pada album solonya yang ke-9, Zentuary, Dewa Budjana juga melibatkan beberapa musisi luar seperti Danny Markovich, Guthrie Govan, Gary Husband, Jack Dejohnette, dan beberapa lainnya.
Budjana pun tak menyangka di setiap album akan kedatangan rekan kolaborasi yang spesial. Pada album Zentuary, Jack Dejohnette adalah orang yang berkesan baginya. Pasalnya, drummer jazz tersebut bukanlah session player dan bermain sesuka hati tak bergantung bayaran.
“Zentuary itu digarap 2014 tapi rilisnya baru 2016, yang paling berkesan tentunya kerjasama dengan musisi-musisi kelas A istilahnya, utama bisa dapet Jack Dejohnette karena dia jarang banget main, dia mainnya suka nggak suka dan bisa dapet momen itu susah,” kata Budjana dalam sebuah interview bersama Hiend TV yang diunggah di YouTube.
Setelah kesempatan langkanya tersebut, di albumnya yang ke-10 ini, dia berkolaborasi lagi dengan mantan gitaris Red Hot Chili Peppers (RHCP), Jhon Frusciante. Lebih mengejutkan lagi, ketertarikan tersebut datang lebih dulu dari pihak Jhon.
Berawal dari Budjana yang menitipkan albumnya ke seorang teman untuk dimintai tanda tangan ke Jhon, ternyata Jhon mendengarkan album berisi lagu-lagu musisi yang mengawali karirnya dari audisi TVRI tahun 80-an itu.
“Jadi waktu itu minta tolong sama temenku, Barry Cliffland. Dia ngirim albumku yang Surya Namaskar, tujuannya untuk dapat tanda tangan gitar (dari Jhon), udah gitu didengerin ternyata. Dia muji-muji lagu itu, katanya jadi pilihan (lagu) yang dia denger beberapa minggu ini terus. Akhirnya, dia ngajak ketemu, janjian ketemu di LA (Los Angeles),” papar Dewa Budjana.
Janji temu di tempat kopi
ibarat kencan buta bagi Dewa Budjana dan Jhon Frusciante. Pasalnya, kedua pihak tidak ada yang tahu wajah dan perawakan masing-masing saat itu. Budjana pun ditemani seorang teman untuk menunjukkan posisi Jhon.
“Karena pernah denger Red Hot (RHCP) tapi nggak pernah perhatiin. Nggak suka cover
lagu orang kan, jadi nggak saya perhatiin. Tahu orangnya tapi nggak paham gitu lho. Bahkan, pas ketemuan, dianya udah masuk di Cafe, gue nggak tahu itu Jhon. Gue dianter temen waktu itu dan bilang itu orangnya, tapi gue bilang bukan. Terus akhirnya dia pergi,” kisah Budjana mengenang.
Budjana pun kaget saat mendapat pesan dari Jhon. Dia bilang sudah menunggu dan tidak menemukan Dewa Budjana. Akhirnya, Jhon kembali ke Cafe tesebut setelah berbalas pesan. Mereka pun berbicara panjang lebar soal musik.
“Dia kirim pesan, ‘gue di sana lo kemana?’. Akhirnya bilang gue masih di tempat yang sama, balik lagi dia. Rumahnya beberpa ratus meter dari sana. Udah ngobrol ternyata dia ngajak gue ke rumahnya sebentar. Rumahnya banyak (luas) banget, ada sungainya,” jelasnya.
Budjana tak menyangka akan diajak ke tempat pribadi bagi Jhon. Rumah Jhon amat besar dan terdiri dari beberapa bagian untuk peralatan musiknya yang amat banyak.
“Ada beberapa rumah, ada rumah khusus Synthesizer doang. Ada yang khusus Gitar sama MB (Music Box), enak banget. Terus sempet main kan kita ambil video. Pas saya pulang udah jalan, dia ngejar, dia bilang jangan ada yang tau rumah dia dan nggak boleh di-upload videonya,” lanjutnya dengan polos.
Bagaimana Dewa Budjana tidak merasa spesial, setelah mendapat perlakuan spesial tersebut, tahun berikutnya (2017) dia kembali diundang ke rumah Jhon Frusciante. Kali ini tak sendiri, Budjana mengajak anak istri dan disambut hangat oleh Jhon yang senang hati mengajak mereka house tour di rumah besarnya itu.
“Tahun berikutnya saya disuruh ke rumahnya lagi, terus saya bilang ada anak istri, ternyata diajak juga, dimasakin, ditunjukin koleksinya. Gila lah segala macam instrumen, house tour gitu, ada kolam air panasnya, ada bukitnya. Wah gila deh (rumahnya),” lanjut Budjana sambil menggelengkan kepala.
Saat itu, Jhon sedang frustasi dan sempat tidak ingin bermain gitar lagi karena perceraiannya dengan sang istri. Namun, saat penggarapan album Mahandini, Dewa Budjana iseng mengajaknya bermain dan minta lagu. Tak dinyana, Jhon memberikannya secara gratis.
“Kemarin mau rekaman ini (Mahandini) coba ngajak dia minta lagu, ternyata dikasih lagu dia yang nyanyi sama gitar gitu, karena saya kan sempat diceritain ya dia nggak mau main di hadapan banyak orang. Kenapa dia keluar, dia bilang dia merasa nggak ada di situ, dilihat penonton banyak di panggung, jadi dia membuat lagu buat dirinya, nggak masalah lagi uang, nggak masalah lagi dia koleksi Gibson ES-150 yang satu gitar aja 40 ribu dollar, buat dia santai aja,” pungkasnya.
(yln/Jawapos.com)